Dalam permohonan maafnya, Sahril mengakui adanya kesalahan dalam penyampaian informasi selama aksi berlangsung. Ia menyatakan penyesalan mendalam atas dampak yang timbul akibat hal tersebut. "Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Menteri Agama dan seluruh pihak yang terdampak atas kelalaian dan kesalahan informasi yang kami sampaikan," ujarnya.
Tak lupa, Sahril juga mengucapkan terima kasih kepada Menag Nasaruddin Umar atas kebesaran hati yang diberikan dengan memaafkan kesalahan mereka. "Kami sangat menghargai sikap lapang dada Bapak Menteri. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menyampaikan aspirasi," tambahnya.
Menanggapi hal ini, pihak Kemenag RI menyambut baik permintaan maaf tersebut dan berharap ke depannya komunikasi antara masyarakat dan pemerintah dapat berjalan lebih baik demi kemajuan bersama.
Aksi demonstrasi sebelumnya digelar oleh sejumlah kelompok yang menuntut penjelasan terkait kebijakan tertentu dari Kemenag. Namun, adanya informasi yang tidak akurat dalam aksi tersebut memicu polemik hingga akhirnya berujung pada permintaan maaf terbuka kali ini. [Mulia]
0Komentar